Bayangkan sekarang kamu berdiri di tengah sebuah perang. Pertanyaannya bukan lagi bagaimana harus menang, tapi berubah menjadi bagaimana kau bisa tetap hidup.
Kakiku mungkin sedang menginjak bumi. Tapi bisa saja alam bawah sadarku memvisualkan negeri anta berantah dengan pemandangan menyejukkan. Aku masih bisa membaui padang rumput keemasan yang terbakar matahari. Masih ingat birunya langit dan kencangnya angin yang menerpa wajahku. Jalanan yang tidak rata menuju bukit kecil di sana, aku lewati dengan tergesah-gesah. Aku tidak ingat bagaimana aku bisa tiba di sana. Namun begitu menemukanmu di bawah pohon Oak tua, berdiri mematung tanpa sepatah kata apapun, entah mengapa aku merasa lega.
Kakiku mungkin sedang menginjak bumi. Tapi bisa saja alam bawah sadarku memvisualkan negeri anta berantah dengan pemandangan menyejukkan. Aku masih bisa membaui padang rumput keemasan yang terbakar matahari. Masih ingat birunya langit dan kencangnya angin yang menerpa wajahku. Jalanan yang tidak rata menuju bukit kecil di sana, aku lewati dengan tergesah-gesah. Aku tidak ingat bagaimana aku bisa tiba di sana. Namun begitu menemukanmu di bawah pohon Oak tua, berdiri mematung tanpa sepatah kata apapun, entah mengapa aku merasa lega.