Sabtu, 24 November 2012

Cinta

Tentu saja ini topik yang jarang aku bahas. Ya memang sebelumnya aku pernah mengepost "kalau saya berbicara cinta", bahkan itu tergolong banyak ketika aku mengepost dua artikel cinta diantara sepuluh. mungkin topik ini memang spesial, dan mungkin bisa menaikkan rating blogku. Tapi kendati seperti itu, sampai sekarangpun, aku tidak pernah bisa memahami 'cinta'. ah ini akan jadi cerita yang panjang!


Ada Paris dan Helen yang menghancurkan dua negara peradapan besar dengan alasan 'cimta'. ada romeo dan juliet yang dengan bodohnya meminum racun demi 'cinta'. dan dua tahun lalu ada 4 cicak yang tercebur dalam kubangan ember berisi kumpulan tetesan air galon, juga mungkin atas dasar cinta. entahlah. Tapi yang ku tau jelas, walaupun ribuan buku menuliskan tentang cinta. walaupun para penyair dan pujangga mengalunkan cerita cinta indah dan dramatis ke seluruh dunia. Dan sekali lagi, Aku masih belum bisa memahami cinta.

Seorang temanku yang polos pernah sampai mencari tau arti 'cinta' di google. membaca segala artikel cinta di dunia maya itu demi mendapatkan sebuah gambaran yang jelas. Namun pasti bisa diduga, tidak ada yang bisa menggambarkan bagaimana cinta itu dengan 'tepat'. dan aku sendiri, tidak akan bersusah payah mencari jawaban itu ketika bahkan, cinta mungkin sesuatu yang terlalu bagus, untuk sekedar menjadi do'a.

Aku pernah jatuh cinta. setidaknya itu yang ku fikirkan. aku bahkan tidak tau ukuran pasti 'jatuh cinta' itu seperti apa. selalu seperti itu. apapun yang berhubungan dengan cinta akan selalu menjadi abstrak. Tapi percayalah, aku telah melihat banyak cinta. oke tak terlalu banyak. tapi yang kupetik dari apa yang kulihat dengan mata biasaku ini, adalah semua cinta itu 'tulus'. entah dalam hal ini kau mengartikan 'tulus' itu apa. aku melihat temanku jatuh cinta, ya, aneh. aku tau, aku pernah merasakannya. aku melihat temanku memandang orang yang dikasihinya begitu indah, ya aku tau, aku juga mungkin. aku melihat perjalanan yang bermacam-macam, mendengar berbagai kisah. dan yang kutau mereka tak bisa memahami cinta, cinta mereka. aku juga, dan mungkin lebih dari yang aku sadari.

Sudah lama ketika aku menggunakan hati dalam hal ini. kebanyakan aku menggunakan logika atau ego. melihat kemungkinan terbaik yang 'mendekati benar'. tapi selalu tidak bisa mujur dengan ini. aku selalu lemah. percayalah, aku bahkan telah melihat hal yang terburuk dari cinta. walaupun sampai saat ini aku, mungkin agak, 'berharap' bahwa cinta itu 'kekal', tapi bukan berarti dia tidak pudar. dia pudar, atau berubah ke ekstensi yang lain, yang lebih dalam, lebih kuat, lebih menakutkan. cinta begitu indah dan berbahaya. cinta begitu tulus. Menurutmu apa yang dilakukan Tuhan dengan makhluk-makhluk-Nya. dia mencintai kita, bahkan Dia, mungkin, mencintai iblis, sama seperti mencintai malaikat, manusia, dan makhluk-Nya yang lain. aku tidak bisa membayangkan bagaimana Tuhan sebegitu.... 'waw' nya mengenai hal ini. ah aku tidak sanggup membahas yang ini. kita bahas cinta manusia saja.

Pertama cinta orang tua kepada anak, ehm... dan sebaliknya. Aku belum menjadi orang tua, tapi aku telah menjadi anak. rumit. sungguh. hubungan ini aneh. mereka bukan penciptamu tapi kau ada karena mereka. setidaknya dalam beberapa kasus, kau hidup karena mereka. jangan tanyakan kepadaku bagaimana cinta orang tuaku kepada ku, yang jelas, mungkin mereka sangat mencintaiku lebih dari cintaku ke mereka. miris. tapi apakah semua anak merasakan itu? tidak! bahkan orang tua pun 'pilih kasih' dalam cinta ini. sudahlah akui saja. itu jelas! tidak ada manusia fana yang bisa benar-benar adil. mereka hanya berusaha adil. aku pernah melihat semuanya. ketika satu alasan menjadi retakan yang menjadi jurang diantara cinta itu. dan saat jurang itu terasa terlalu lebar, terlalu dalam. bahkan hati seketika bisa menjadi batu. membalikkan nurani dan akal sehat. melupakan cinta dan ketulusan. memudarkannya atau bahkan mengubahnya menjadi suatu penyakit yang menggerogotimu. aku bahkan tidak bisa menyentuh area itu tanpa berfikir jatuh dalam jurangnya. tapi ketika mengingat masa lalu. betapa anak sangat diinginkan, wujud solid 'cinta' itu sendiri. aku merasakan cinta dalam setiap getar kata orang tua itu, sebuah kasih yang tidak ingin berubah. ketulusan yang sebenarnya ingin dia tunjukkan walau harus bersusah payah menimbun jurang. seorang anak, percayalah, mencintai orang tuanya. tidak pernah tidak. yang membuatnya sakit hanya ketika ia merasa cinta orang tuanya menjauh, memudar. karena setelah itu dia tidak tau akan dibawa kemana cintanya, karena ia tidak akan musnah. pilihannya hanya memudar atau berubah ke wujud lain. dua duanya bukan pilihan bagus.

Dan cinta yang satu ini adalah cinta yang mendasari kehidupan. Cinta (Nabi) Adam (as) dan Hawa. atau dalam hal ini, cinta laki-laki dan perempuan. dan ini bahkan lebih rumit dan kompleks. aku berbicara cinta secara harfiah, kata yang diciptakan manusia untuk menyebut sebuah perasaan hati yang 'sakral'. (aku mendengus) dan kalo kau bilang sesuatu yang sakral itu bisa saja sering terjadi pada orang yang sama, ya cinta itu 'sakral'. banyak sainstis yang berusaha menjabarkan 'cinta' sebagai reaksi kimia dan bla bla bla yang merupakan reaksi alami makhluk untuk mempertahankan spesiesnya (bereproduksi). ya, mungkin itu benar kalo saja kau memang makhluk yang diprogram dengan cara 'itu'. bukan aku meragukan argumen mereka, tapi itu agak menjijikan, walaupun aku sangat menyukai sains. dan aku mengakui aku suka cara mereka menyebutkan 'reaksi kimia'. dan seandainya ada nama ilmiah dari cinta. aku tidak tau akan menghabiskan berapa kata untuk menjabarkan molekulnya. ya, silakan mereka bersusah payah sendiri.


cinta versi sains 


Ini jelas rumit. maka biarkan aku menjabarkan dari sudut pandangku sendiri. dari pengalamanku sendiri. aku sudah menyinggungg soal aku pernah jatuh cinta. ya, kalau kau juga mengkategorikan demikian. saat itu, aku juga merasakan perasaan aneh yang melanda benakku. bukan sesuatu seperti 'cinta' yang aku kira sebelumnya. ini berbeda, lebih menyebalkan. jantungku bahkan tidak bisa berhenti berdetak secepat itu. bahkan aku kadang kehilangan kontrol diri dan sadar bahwa aku memandangnya terlalu lama. dan yang paling aneh, aku tidak punya hasrat menyeret kursinya hingga dia terjatuh saat dia akan mulai duduk. padahal aku melakukannya kemarin lusa. anehkan? aku tidak akan sanggup memukul kepalanya lagi, aku mengingatnya sepanjang waktu. dan yang paling aneh, aku sangat menikmati ketika dia mulai membicarakan orang yang dia sukai. dan belakangan aku sadar, aku dulu jatuh cinta padanya, karena dia jatuh cinta. Anehkan, aku jatuh cinta pada orang yang jatuh cinta. ya, aku tau aku agak psikopat! puas? hahaha

aku jatuh cinta pada caranya mencintai. pada ketulusannya dalam memperjuangkan orang yang ia cintai. usahanya untuk tampak indah tanpa diminta. kekonyolannya menanyakan hal-hal kecil dengan harapan bisa menyenangkan kasihnya. aku tidak pernah berharap seandainya aku cewek itu. karena aku tau semua pasti berbeda jika aku cewek itu. dan aku memang tau semua berbeda. setidaknya jika kau mengalami kejadian diatas duluan. 

Jauh setelah hari itu. waktu menempahku menjadi pribadi yang menilai banyak hal dengan logika. cinta jaman itu seperti olok olokan dalam akal sehatku. jika itu bisa disebut cinta. (aku masih tertawa sekarang). dan nasib mempertemukanku dengan perjalanan hidup. boleh dibilang aku menemukan keluarga baru dalam lingkunganku. menemukan arah baru. menemukan sosok baru.

Kami dekat karena tuntutan. berada di satu tim hanya karena tugas. tidak ada dalam bayanganku kami bisa bersama suatu hari nanti dengan gelar yang berbeda dari hari itu. posisi yang persis seperti 'cinta pertamaku' dulu. kami membagi cerita paling rahasia mengenai cinta pertama kami dengan anggota tim lain. membagi rahasia tentang cinta baru. hal-hal tidak penting yang kami obrolkan hanya seputar tugas. tak lebih. sampai mantra ajaib teman-temanku menjadi awal semuanya berubah. mereka menjodohkan kami dengan cara yang konyol. sebuah rutinitas jail teman teman dikelas pada hampir seluruh penghuni sekolah, sebenarnya. tapi jelas, dia menganggapnya berbeda. dan semua menjadi rumit.

dia pernah berkata, dan sangat tiba-tiba, kurang lebih, dia tidak akan bisa menjadi seperti cinta pertamaku. dan aku tidak mengharapkan itu. untuk apa, itu tidak penting sama sekali. apa itu cinta pertama? aku tidak peduli! Dan saat itu aku menilai semua berdasarkan logika. bahwa tidak seharusnya kelakar teman temanku dianggap serius, dan aku mendesak agar itu dilupakan. dan aku menyesal setelah hari itu. benar-benar menyesal seperti telah menghancurkan sesuatu yang penting, sesuatu yang berharga. aku bahkan sempat berharap dia kembali dan semua akan baik baik saja. aku kira semua akan selesai setelah hari itu, tapi ternyata tidak. dia lumayan gigih. setidaknya, jika mengakuiku sebagai orang yang lebih dari teman di depan teman-temanmu adalah sesuatu yang aneh, ya, dia sangat gigih untuk yang satu itu. dia melakukannya entah untuk menyakinkanku atau sekedar mencari perhatianku. yang jelas itu 'kuakui' konyol. sekonyol kelakuan orang yang jatuh cinta.

ya, aku memikirkan kemungkinan ini berhari hari. menerka dari balik tingkahnya dan perkataan gombalnya. apakah ini benar? apakah ini bentuk lain dari kelakuan konyol orang yang jatuh cinta? ah aku tidak mau menebak, takut jika ekspektasiku terlalu muluk. aku tidak berani berharap. aku hanya berusaha nyaman dengan posisiku sekarang. nyaman dengan segala keramahan dan atmosfir protektif aneh yang melingkupi kami. seolah itu hal yang wajar, seolah aku memang boleh menikmatinya posisiku dengan nyaman dalam waktu yang lama. dan ternyata tidak. keadaan memaksaku memilih. aku pernah jatuh cinta pada orang yang dengan tulus menyukai seorang gadis. aku tau bagaimana ketulusannya pada gadis itu membuatku jatuh cinta. dan aku mungkin juga merasakan hal yang sama kalo boleh dibilang sama. aku jatuh cinta lagi, dengan seseorang yang sepertinya tulus dengan perasaannya, yang gigih mendapatkan cintanya, dan sekali lagi luluh tepat ditempat yang sama. tapi yang berbeda sekarang akulah gadis itu. gadis yang mungkin dicintainya dengan tulus, siapa tau. dan aku harus memutuskan.

seandainya aku bisa mengontak pasangan diatas sebelumnya bagaimana hubungan mereka sekarang, mungkin aku bisa menjadikannya referensi. bukannya apa, aku memang jatuh cinta, tapi disaat yang tidak bagus. disaat aku lebih banyak menggunakan logika daripada hati. aku berfikir, menganalisa, seberapa besar kemungkinan kami bisa bertahan dalam sebuah hubungan. oh mungkin kalian menganggap aku sinting atau apa, tapi aku benar-benar melakukannya. aku memikirkan hal kecil seperti sifat dan lain-lain yang akan mempengaruhi hubungan kami ke depan. dan kau tau, apapun yang aku fikirkan semua berujung pada satu hal. aku tidak ingin dia pergi. aku jatuh cinta, oke?!aku bertanya pada Tuhan bolehkah aku melakukan ini? dan sepertinya Tuhan tak memberikan jawaban cepat, sementara waktu mendesakku. dan dengan keputusan final yang sebenarnya egois, ya, ego kembali mengalakan logika, aku bertaruh pada diriku sendiri. aku memilih bersamanya itu berarti dia yang menentukan arah hubungan ini nanti. 


tulisan kanji 'Ai' 


dan beberapa hari yang lalu kami putus. bukan sesuatu yang bagus mengingat aku cukup nyaman dengan kehadirannya sebagai seorang pacar. mulai terbiasa menerima sms daily yang rutin dikirim. terbiasa mendapati hatiku selalu senang ketika dia memanggilku Ai, bahasa lain dari cinta di negeri sakura. walaupun aku tau, dia mungkin juga memanggil orang terkasihnya dulu dengan panggilan yang sama. tapi tetap saja itu spesial. aku tau ini bodoh tapi aku bahagia ketika menatap matanya dan mendapati mata yang terlihat tulus mengasihiku, alasan yang cukup mengapa aku mengasihinya. tapi aku tidak sadar ketika aku selalu kembali menjadi sosok yang sama. sosok yang dulu dia kejar, bukan seperti yang seharusnya dia tau tentang seorang pacar. aku tidak tau itu buruk, oke aku tau. tapi menjadi sosok yang dulu membuatku nyaman. aku suka posisi dimana dia memperlihatkan kegigihannya yang tulus, dengan begitu aku bisa mencintai cintanya. aku selalu masih menggunakan logikaku sebagai alat yang bisa dipercaya. aku takut melangkah lebih. ini cukup, tapi tidak untuk dia. kami tau walaupun aku bisa melihatnya setiap hari tapi jarak ini terasa semakin lebar.

aku sama sekali tidak bisa mencegahnya pergi. aku bahkan tidak bisa mengatakan maaf atau pun terima kasih. logika ku tau ini adalah hal yang paling mungkin dia pilih dengan hubungan yang kacau seperti ini. hatiku mengalah, tidak ada yang bisa aku pertahankan jika hubungan ini menyakitinya. tidak ada yang bisa aku cintai jika tidak ada cinta. aku menyerah. semua terjawab. dan aku hanya bisa berterima kasih.

terima kasih atas cinta, waktu, tenaga untuk semua kebahagiaan egoisku. terima kasih karena mau menjadi pacar pertamaku.
maaf atas cinta, waktu, tenaga untuk semua kebahagiaan egoisku. maaf karena mau menjadi pacar pertamaku.
yang pertama selalu menjadi spesial, kau tau.
karena kita bisa belajar, agar kita bisa memperbaiki

bahkan sampai sekarang aku menganggap aku terlalu naif mengatakan semua perasaan itu cinta. tapi biarlah saja, biar setidaknya ada yang aku banggakan dengan kisah cintaku yang sebenarnya sangat kecil. aku tau banyak orang disana yang mengartikan cinta lebih agung dari apapun. memiliki kisah yang begitu hebat sampai terdengar seperti opera sabun.

kalo itu bisa ditebak seberapa dalam dan seberapa besar, itu bukan cinta
itulah kenapa tidak ada bilangan apapun yang bisa menggambarkan cinta
hanya perasaan egois manusia yang menyebut itu cinta maka jadilah itu cinta
makanya ketika bahkan seseorang ragu akan cinta, itu tidak akan pernah menjadi cinta
cinta hanya sebuah kata, bung
besarannya acak, bentuknya abstrak,
terserah kau mau mengukurnya dalam bobot seberapa
cinta itu bebas
kalau ada pangeran yang rela mati demi putri ngantuk yang tidak pernah ditemuinya, dan dia bahkan menyebut itu cinta padahal baru bertemu dan secara kurang ajar 'mencuri' ciuman pada putri yang tertidur dan menyebabkan mereka 'bahagia selamanya' karena 'cinta' itu,
maka sah sah saja jika banyak orang bodoh di facebook, twittet, dan media sosial lain setiap hari mengepost kata 'cinta' mereka
atau fans fans gila yang mengira dirinya lah yang paling mencintai idolanya didunia ini
peduli amat!

cinta itu milik kita semua

anugerah dari Tuhan
anugerah yang bahkan kita rasakan sebelum kita lahir,
anugerah yang kita dengar saat gema adzan di sertai tangis haru pertama kali ditiupkan ditelinga kita,
anugerah yang kita lihat dengan warna warni dunia yang begitu menyilaukan
dan anugerah yang seharusnya selalu kita jaga dengan tidak mengotori arti sesungguhnya cinta
cinta itu membawa bahagia, selalu
jika kau tidak setuju silakan
aku tidak peduli pendapatmu!

ini cinta versi ku

makanya aku mencintai Tuhanku
aku mencintai Orang Tuaku aku
mencintai Saudari dan keluarga besarku
aku mencintai Sahabat-sahabatku
aku mencintai setiap orang yang mencintai sesamanya dan sekelilingnya
aku mencintai orang yang menghargai cinta

karena aku cinta* <3

*hueekkk (~^o^)~

6 komentar:

  1. suka sama gaya bahasanua

    #thumb's up

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih abang... :))
      jangan kapok mampir yaa.... ;)

      Hapus
  2. jatuh cinta dengan ini..
    semua kata-katanya penuh cinta :)
    tuh kan, kamu beneran jatuh cinta :p

    aku share postinganmu ini ke facebook yaa :D :p

    eh, keep writing bo! :* {}

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha
      ustadzah 'cinta' ini yaa...

      makasih selalu mau mampir ke blogku
      kita sama-sama semangat nulis yaa :*

      Hapus
  3. Balasan
    1. mas abe makasih udah mau baca
      komennya bisa lebi dari 'weeeee' kok :)

      jangan lupa dateng ke post selanjutnya

      kalo pujangga kayak sampean, saya saranin (kalo mau) baca http://crossmind123.blogspot.com/2011/11/kalau-saya-berbicara-cinta.html

      atau pages ini
      http://crossmind123.blogspot.com/p/means.html

      Hapus