Senin, 02 Januari 2012

Sindrom Bangsawan


Pernah mbayangin nggak pas kamu bangun tidur tiba-tiba ada yang buka'in tirai dan bilang "selamat pagi nona ?"Atau pas kamu jalan kamu ngerasa memakai gaun yang lebar sampai kamu berjalan jinjit dan menaikkan dagu seolah putri raja ? haha... itu emang imajinasi ku pas kecil. Jujur aja, walau sekarang banyak anak manggil aku preman, tingkah laku nggak karuan, dulu aku juga sempet jadi boneka mainannya kakak-kakak perempuanku. Aku sering loh di bikinin baju gaun-gaun, rok lebar, panjang warna putih, merah, pink... pokoknya mainan banget deh. Dan anehnya aku seneng-seneng aja tuh hehe....
Nah setelah kakak-kakak ku itu nikah dan ikut suami-suaminya, otomatis kebiasaan pake gaun dan rok itu terkikis oleh waktu. Tapi sepertinya kebiasaan masa kecil itu masih berbekas. Tentu aja bukan dengan diem-diem aku pake gaun...pake rok panjang-pajang...Gila apa ?disangkanya aku mau kondangan ?
Tapi entah kenapa kebiasaan itu memicu ku lebih penasaran dengan kaum bangsawan....

Nah...nah... awal kisah pas smp ada temen ku (setelah ini inisialnya U) yang punya hobby beda nih sama aku. Aku yang notabennya seneng komik, nah U ini seneng baca novel (komik juga sih), aku suka dengerin lagu japanese dia western, aku masih nggak tau pengen melancong ke negara apa U udah punya planning ke Inggris, (dan ini yang paling memilukan) aku suka Itachi,           dia ngomongin pangeran Harry mannn......
Gila, jelas yang satu ini aku kalah telak. gimanapun itachi tetep hanya tokoh komik (walaupun keren, hebat, jenius, dan baik ) yang (dalam cerita) jadi seorang pengkhianat negara. Lah Pangeran Harry... walaupun dia nggak seganteng Itachi dan playboy kelas kakap, dia tetep ehem KAYA, populer, BANGSAWAN pula... dari United Kingdom lagi, England guys... ! Wih... mulai tuh bayangan ku soal kerajaan berputar-putar... sampai akhirnya aku sering cari tau soal Inggris, sering cari komik yang latarnya Inggris, jadi suka Sherlock Holmes, Harry Potter (agak nggak nyambung), dan setelah itu merembet ke negara yang berbasis kerajaan lainnya kayak jepang (tetep), korea (gara-gara liat princess hours), terus bangsawan perancis, sampe keraton Jogja (berakhir dengan sakit hati karena nggak punya pangeran), sampe rasanya pengen ngulik silsilah keluarga apa aku masih ada darah bangsawannya orang Sidoarjo huahahaha....

Udah deh kacau. Bagi seorang rakyat jelata, di jaman sekarang mungkin orang udah nggak nganggep bangsawan enggak nya. Tapi menjadi seorang berdarah biru pasti mereka merasa 'istimewa'. Aku aja kalo seandainya masih ada darah birunya (setengah ngayal), pasti bangga deh (ngerasa semacam hewan langkah yang patut dilindungi gitu deh hehe). Nah, kalo Tuhan emang nakdirkan kita nggak jadi bangsawankan apa boleh buat ? makanya aku sempet angan-angan (hampir teropsesi sih) jadi istrinya seorang bangsawan... wih... keren nggak tuh, atau jadi istrinya presiden di masa depan deh (nggak mungkin yang sekarang kan --"). Dan kenapa presiden ? karena menurut sejarah, segala seseorang yang menjadi pemimpin sebuah negara itu secara tidak langsung derajatnya juga akan jadi atau setara dengan bangsawan. Dan point plusnya adalah pasti terkenal tuh hahaha.....

Hah... banyak sebagian orang yang melupakan akan keberadaan orang-orang yang seperti ini (bangsawan) di era artis hollywood yang memenuhi layar lebar dan tipi anda. Mereka seperti serpihan sejarah yang tertinggal dari sebuah masa kejayaan yang telah lapuk. Mungkin ini hukuman atau mungkin berkah bagi kaum yang dulunya sangat di hormati ini. Tapi tenang... kalian masih punya fans kok (identified : (1) Siti Mufidah at kamar nya). Dan kalian boleh bangga karena mungkin aku akan terus nge-fans kalian sampai nanti (bahkan aku baru aja nggambar manga bangsawan loh (ratu,raja,putri, bahkan buttlernya juga ada)). Yang jelas, aku tau seseorang itu tidak hanya berdiam untuk mendapatkan gelar bangsawan. walaupun kini generasi-generasi itu hanya penerus yang kebetulan lahir dengan darah bangsawan tersebut, tapi pengorbanan nya dulu tidak bisa diabaikan. sebuah usaha, kerja keras, berjuang mati-matian hingga keluarganya dapat berbangga diri menyebut namanya, menyandang namanya di belakang hingga ke anak-cucu mereka kelak. Untuk apa ? pengorbanan sebegitu besar untuk apa ? Untuk orang mati seperti para pemilik gelar asli bangsawan itu, bukan harta dan hak istimewa yang mereka inginkan, tapi mereka ingin diingat, mereka ingin dikenang, mereka ingin dijadikan tauladan. Dan begitu nanti di alam sana bertemu, kita dapat berbangga diri menyebut namanya dimuka dunia. Itulah kenapa mereka istimewa, itulah kenapa mereka berbeda. Karena mereka harus terus menjadi lebih baik, tidak boleh kurang dengan sebelumnya. Kedisiplinan itulah yang membuatku jatuh cinta pada mereka...

#terima kasih buat U yang membuat saya jatuh cinta pada England, dan teman-teman yang mendukung saya jadi ibu negara (berarti kalian musti contreng suami gue pas pemilu loh ya) haha

Dan spesial Thank's buat Itachi (you always the one kok :*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar