Kamis, 27 Desember 2018

Selamat Tinggal

Suatu ketika, dalam sebuah perjalanan. aku melakukan perjanjian dengan Tuhan. Yang lebih seperti kompromi untuk takdir yang sudah jelas tertulis. Tapi seperti manusia lainnya, aku hanya ingin berdoa. Satu keinginan yang mungkin ingin aku ucap, kali itu saja.

Aku pernah tertohok, dengan sebuah kalimat sederhana dari fiksi lawas Paulo Coelho. Katanya, kebanyakan manusia melihat dunia dalam batas yang ingin mereka lihat, bukan apa yang sebenarnya terjadi. Benar juga. Aku  merasakan perasaan yang sama. Merasa lebih baik berpikir yang baik-baik, supaya terjadi yang baik-baik. Tapi aku lupa takdir itu ada. Aku lupa Tuhan punya rencana. Dan aku ingin nyangkalnya. Karena bagiku, itu rencana buruk.