Aku tidak pernah merasa sebahagia ini memiliki sesuatu. Bersyukur sebesar ini karena berada di suatu tempat. Tapi Tuhan telah memberikan lebih dari sebuah keluarga. Lebih dari sekedar teman. Ini adalah sebuah masa paling istimewa yang membuat aku tau apa itu takdir dan jalan Tuhan. Semuanya berawal dari sesuatu yang kecil. Di sinilah, ketika aku masuk dimasa abu-abu putih...
Aku tidak pernah memilih masuk ke sekolah kejuruan. Sama sekali tidak pernah! Berharapun tidak. Orang tua ku yang menginginkannya. Oh, bahkan aku baru mengatakan 'baiklah aku mau sekolah disana' 2 hari sebelum ujian masuk. Itu aja karena aku dapat mimpi (ceritanya habis sholat istiharoh) sekolah di tempat yang punya gagang tangga hijau (yang ternyata) persis kayak punya sekolah itu. Uh pokoknya benar benar cuma bisa mengekor teman yang memang niat masuk sana. Bahkan aku menyamakan pilihan jurusan. Awalnya sih iya, pilihan pertama akuntansi pilihan kedua multimedia. Kemudian datang seorang ibu yang katanya pengen liat nilaiku, terus beliau bilang 'ehm... bagus. kok multimedianya nomor dua? nggak kebalik tah ini'. Aku cuma senyum, bingung maksudnya apa. Terus nggak lama temen ku yang se smp juga dateng pengen liat nilai, dan komennya hampir mirip sih tapi lebih nusuk! 'loh multimediamu loh kok nomer loro seh ? gak iso melbu akuntansi, gak mungkin melbu multimedia loh'. Nah loh, kalo nggak masuk dua-duanya sekolah swasta dong ? nggak mau... mahal!(padahal loh sekolah ini ternyata sama mahal e >.< ). Dan akhirnya aku ganti Multimedia jadi nomor satu.